Minggu, 26 Desember 2010

Dendam, Mimpi dan Cinta

Dendam, mimpi dan cinta, ketiganya memiliki kekuatan yang sama untuk mendorong seseorang mencapai tujuan. Entah dari mana kekuatan tersebut berasal, namun meski tak selalu tujuan tercapai banyak yang rela melakukan berbagai hal atas nama ketiga kekuatan itu.

MAAF
Urusan maaf-memaafkan ini memang tidak mudah. Memaafkan karenanya selalu jadi medan penuh ketegangan antara “kebutuhan melupakan”, “naluri mengenangkan” dan “hasrat membayangkan masa depan”. Di sini bila saya boleh mengatakan memaafkan bukanlah tindak yang diam. Jembatan-jembatan terhubung dengan masa lalu, masa depan pun detik ini ketika memaafkan hendak dilakukan. Bukanlah hal yang rumit sebenarnya, meski tak juga terlampau mudah.

Pernah pula seorang teman lain berkata, “Aku memaafkanmu namun tak akan kulupakan.” Apakah boleh seperti itu? Ya, tentu saja boleh. Apa hak saya melarang-larang? Mungkin ketika maaf sudah diberikan namun ingatan tak juga lekang adalah saat sebuah kesalahan begitu besar dilakukan. Dan goresan luka, tertoreh begitu dalam. Tak hendak hilang tak mau pergi.

Kembali ke dendam, banyak cerita silat yang saya baca, film yang saya tonton bermula dari urusan dendam. Satu hal yang bisa saya garis bawahi, dendam tak pernah berhenti. Satu generasi akan diturunkan kepada generasi berikutnya, demikian seterusnya. Capai? Ya barangkali hanya keletihan yang menjadi muaranya. Namun tanyalah kepada mereka yang mendendam, apakah lelah, apakah letih akan menjadi penghalang?

Ada sebuah cerita tentang seorang anak yang diminta oleh ayahnya memaku pagar di depan rumahnya. Paku-paku itu menancap begitu kuat di pagar. Setelah habis seluruh paku dalam genggaman, ayahnya meminta agar satu per satu paku itu dicabut kembali. Paku itu memang telah hilang dari pagar, namun bekas-bekas tusukannya masih ada di sana, terpampang jelas di tubuh pagar. Sang ayah kemudian menjelaskan, bahwa ketika sebuah luka tercipta di hati seseorang, tak mungkin bisa dihilangkan. Meski sejuta maaf, beribu sesal sudah diucapkan….


Mencintai karena Allah, membencipun karena Allah pula

Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Dzar berkata : Rasulullah saw bersabda,”Sebaik-baik amal adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.”

Al Alamah Abadiy mengatakan bahwa makna “Sebaik-baik amal adalah cinta karena Allah” adalah karena-Nya bukan karena tujuan lain seperti ketertarikan dan berbuat baik. Diantara keharusan dalam mencintai karena Allah adalah mencintai para wali dan orang-orang pilihan-Nya. Dan diantara syarat kecintaan mereka adalah mengikuti jejak-jejak dan menaati mereka.

Sedangkan makna “benci karena Allah” adalah karena perkara yang pantas untuk dibenci seperti kefasikan, kezhaliman, pelaku kemaksiatan. Ibnu Ruslan mengatakan didalam “Syarh as Sunan” bahwa didalamnya terdapat dalil bahwa diwajibkan bagi seseorang memiliki musuh yang dibencinya karena Allah sebagaimana diwajibkan baginya memiliki teman-teman yang dicintai karena Allah.

Lebih jelasnya bahwa jika engkau mecintai seseorang hendaklah karena orang itu menaati Allah dan menjadi kekasih Allah. Ketika orang itu bermaksiat terhadap-Nya maka anda harus membencinya karena ia telah bermaksiat terhadap Allah dan menjadi orang yang dibenci Allah. Barangsiapa yang mencintai karena satu sebab maka sudah seharusnya dia membenci hal-hal yang bertentangan dengan sebab itu. kedua sifat ini sudah menjadi kelaziman yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya dan dia mejadi tuntutan didalam mencintai dan membenci didalam kebiasaannya. (Aunul Ma’bud juz XII hal 248)

Tidak disangsikan bahwa kecintaan seseorang kepada orang lain karena Allah swt adalah buah dari kecintaan dirinya kepada Allah swt. Karena seseorang yang mencintai Allah swt diharuskan pula untuk mencintai orang-orang yang mencintai Allah dan mereka dicintai oleh-Nya.

Ketika seseorang mencintai saudaranya karena Allah maka ia akan tetap mencintainya selama Allah mencintai orang itu dikarenakaan amal-amal shalehnya sebaliknya ketika Allah membencinya dikarenakan maksiat-maksiatnya maka dia pun akan membenci orang itu. Kecintaannya bukanlah karena hal-hal duniawi, seperti : harta, jabatan, kedudukan, nasab atau sejenisnya.

Berbahagialah seseorang yang mampu melakukan hal ini karena ia menjadi bukti benarnya keimanan dan keislamannya. Imam Malik mengatakan bahwa kecintaan karena Allah swt adalah diantara kewajiban keislaman seseorang.

Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan dari Anas dari Nabi saw, dia berkata, "Tiga perkara jika itu ada pada seseorang maka ia akan merasakan manisnya iman; orang yang mana Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya, mencintai seseorang yang ia tidak mencintainya kecuali karena Allah, dan benci untuk kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya dari kekafiran tersebut sebagaimana ia benci untuk masuk neraka."

Para ulama mengatakan bahwa makna dari “manisnya iman” adalah merasakan kelezatan didalam ketaatan dan mengemban beban-beban didalam mendapatkan ridho Allah dan Rasul-Nya saw dan lebih mendahulukan keredhoan tersebut daripada perhiasan-perhiasan dunia.

Sabtu, 25 Desember 2010

Hakikat Makrifat Yesus

Dalam Injil dikisahkan tentang proses perjalanan Nabi Isa Al Masih dalam mencapai Pencerahan Rohani, yaitu ketika ia di baptis oleh Yohanes dengan cara ditengelamkan ke dalam sungai Yordan. Kisah ini diabadikan dalam Injil.

“Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat itu ia ditenggelamkan dalam air, ia melihat Langit terdekat terkoyak dan Roh Kudus seperti burung merpati putih turun di atas kepalanya. (Injil, Markus 1 : 9 – 10)

Di dalam Injil juga dijelaskan secara simbolis metode Pencerahan Rohani yang dipraktekan oleh Nabi Isa dan para pengikutnya :

“Apabila kamu hendak bersembahyang, masuklah ke kamar dalammu dan pintu-pintumu hendaknya dikunci, bersembahlah kepada Tuhanmu yang terlihat dan tersembunyi itu, kepadamu akan meluluskan (mensyahkan sembayangmu)”. (Injil, Matius 6 : 6)

“Tatkala mereka turun dari atas “Gunung” itu berpesanlah Yesus kepada mereka (para pewarisnya yang baru dibaptis) : Janganlah kamu mengatakan “Penglihatannmu” itu kepada seorang juapun sebelum manusia itu bangkit dari mati”. (Injil Matius 17 : 6)

“Yesus berkata : “Sesungguhnya aku berkata kepadamu, kalau kamu tiada berbalik seperti “bayi”, sekali-kali tiada kamu mampu masuk ke dalam Kerajaan Allah”. (Injil, Matius 18 : 3)

Sampai saat ini, di dalam ajaran Kristiani terdapat metode Pencerahan Rohani yang disebut Pembaptisan (dalam Islam disimbolkan dengan teknik "Shibghatullah" = "Celupan Allah" ) dengan cara diselamkan ke dalam kolam yang berisi air, yang dibimbing oleh seorang Pendeta di dalam sebuah gereja.

Di dalam Al Qur’an juga dikisahkan secara simbolis proses Pencerahan Rohani dari seorang wanita Suci yang bernama Siti Maryam ibu kandung dari Nabi Isa Al Masih :

Dan tersebutlah kisah Maryam di dalam Al Qur’an, yaitu ketika menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebalah Timur”. (QS Maryam 19 : 16)

“Ketika akan melahirkan kandungannya ia merasa sakit dan memaksa ia bersandar pada Pangkal Pohon Korma, ia berkata : “Alangkah baiknya jika aku dapat mati saat ini sehingga aku dapat melupakan dan dilupakan seperti barang yang tidak berarti”.

“Maka Jibril menyerunya dari tempat rendah : “Jangalah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu akan menjadikan Anak Sungai di bawahmu”.

“Dan dekatkanlah pangkal Pohon Korma itu ke arah mukamu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah korma yang masak kepadamu”.

“Maka makanlah dan minumlah dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu bertemu dengan seorang manusia (dan bertanya tentang hal ini), katakanlah : “Sesungguhnya, aku telah berjanji kepada Tuhan Yang Maha Pemurah untuk berpuasa serta tidak akan berbicara pada hari ini dengan seorang manusiapun”. (QS Maryam 19 : 23 – 26).

Demikianlah kisah nabi Isa Al Masih dan Siti Maryam dalam mendapatkan pengalaman Pencerahan Rohani menemui Cahaya Allah yang diabadikan dalam Al Qur’an dan Injil yang difirmankan dalam bentuk kalimat Mutasyabihat. Oleh para Sahabat Nabi Isa Al Masih, ayat-ayat tersebut kemudian di visualisasikan dalam Simbol Yesus Yang Sedang Di Salib, yang hakekatnya merupakan perlambang orang yang menjalani metode Mati Dalam Hidup, dimana dia harus "menyalib" dirinya sendiri.

Yang di salib itu adalah 4 nafsu, yaitu :
  1. Amarah, yang bersumber di dua lubang telinga.
  2. Lawamah, yang bersumber di satu lubang mulut.
  3. Sufiah, yang bersumber di dua lubang mata.
  4. Mutmainah, bersumber di dua lubang hidung.

Berikut ini penggambaran Penyaliban Yesus, yang dikaitkan dengan proses pengendalian Hawa Nafsu untuk mencapai Pencerahan Ruhani oleh Nur Ilahi :

1. Kaki Yesus di salib dimana terlihat bahwa kaki Yesus dipaku sampai tembus ke kayu salib, ini bermakna nafsu Lauwamah, posisi paling rendah, sebuah nafsu yang cenderung ke arah hewaniyah, mengajak manusia untuk berbuat buruk, serakah, tamak, dan loba. Bila ingin menuju Ilahiah, nafsu ini wajib dipaku atau dikendalikan (bukan dibunuh).

2. Tangan kiri yesus di salib, dimana terlihat tangan kiri Yesus yang dipaku diatas kayu salib merupakan perlambang nafsu Amarah, nafsu yang mengajak manusia untuk bersifat iri dan dengki, yang dapat memacu manusia untuk mencari gemerlap dunia dan kekayaan tanpa aturan. Jika nafsu ini berlebihan dan tidak dikendalikan maka manusia akan menjadi serakah. Jadi nafsu ini wajib "dipaku" juga.

3. Tangan kanan Yesus disalib, dimana terlihat tangan kanan Yesus yang dipaku, hal ini merupakan perlambang nafsu Sufiah. Nafsu yang mengajak manusia untuk mencintai dan dicintai, menghormati dan dihormati, berkuasa dan lain-lain. Jika nafsu ini berlebihan dan tidak dikendalikan maka dapat memacu manusia untuk bersifat serakah, dan melupakan Tuhannya. Jadi nafsu ini juga harus dipaku.

4. Kepala Yesus, dimana terlihat bahwa kepala Yesus tidak dipaku, inilah perlambang Nafsu Mutmainah, nafsu yang bersifat tenang dan mengajak manusia untuk ingat kepada Tuhannya dan selalu rindu untuk Liqa' Allah, sehingga dilambangkan Kepala Yesus yang tidak dipaku. Nafsu Mutmainah adalah Nafsu yang dapat memimpin ketiga nafsu lainnya, yaitu Amarah, Lawamah dan Sufiah, agar terarah ke Jalan Menuju Allah.

5. Duri di kepala Yesus, hal ini merupakan perlambang, bahwa Ilmu Makrifat atau Ilmu Ruhaniah, itu tidak hanya mengandalkan akal saja. Kata Akal berasal dari kata serapan bahasa Arab, yaitu kata "Iqal" yang artinya mengikat atau belenggu. Jadi akal adalah ikatan dari tiga daya Cipta, Rasa dan Karsa. Dalam mengenal Allah jangan hanya mengandalkan akal saja, karena ketiganya mempunyai keterbatasan. Akal tidak akan dapat memahami masalah Ilahiah. Keterbatasan akal ini, digambarkan dengan tali duri yang mengikat kepala. Tegasnya, akal harus diikat dengan duri. Dalam memahami masalah Ketuhanan, kita harus menggunakan Kemampuan Rahsa Rohani.

6. "Cahaya" bersinar dikepala Yesus yang juga membias sampai dada Yesus merupakan perlambang Qolbu atau Thur Sin Yang Sudah Tercerahi Oleh Cahaya Ilahi.

"Hai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkanmu, dan mengangkatmu kepada-Ku..." (QS 3 : 55)

"Dan keselamatan atasnya pada hari dia dilahirkan, pada hari dia diwafatkan dan pada hari di dibangkitkan hidup kembali" (QS 19 : 15)

"Apakah orang-orang yang sudah mati (dalam hidup) kemudian Kami membangkitkannya hidup kembali, dan Kami berikan kepadanya Cahaya, yang dengan Cahaya itu dia dapat berjalan-jalan di tengah manusia, sama dengan orang yang dalam Kegelapan, yang tidak dapat keluar dari Kegelapan tersebut ? Demikianlah orang-orang Tertutup itu memandang baik apa yang mereka kerjakan" (QS Al An'am 6 : 122)

"Tubuh itu seperti Maryam, dan masing-masing diri kita mempunyai Isa di dalam.
Apabila derita (karena cinta) muncul dalam diri kita,
Isa akan lahir"
(Jalaluddin Ar Rumi, dalam Kitab Fihi ma fihi)

"Cahaya Allah itu berada dalam rumah, yang dizinkan oleh Allah untuk di luhurkan, yang di sana diingat Nama-Nya, di sana juga (orang) memahasucikan Dia pada pagi dan petang hari" (QS 24 : 36)

"Cahaya Allah itu berada dalam rumah, yang dizinkan oleh Allah untuk di luhurkan, yang di sana diingat Nama-Nya, di sana juga (orang) memahasucikan Dia pada pagi dan petang hari" (QS 24 : 36)

http://www.facebook.com/#!/notes/kuswanto-abu-irsyad/hakekat-kemarifatan-nabi-isa-al-masih/477166784038

“Wahai orang yang beriman; berimanlah kamu kepada Allah, Rasul-Nya (Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam ), kitab yang diturunkan kepada Rasul-Nya dan kitab yang telah diturunkan sebelumnya. Barangsiapa kafir (tidak beriman) kepada Allah, malaikat-Nya. kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan Hari Akhirat, maka sesungguhnya orang itu sangat jauh tersesat.” (QS. An Nisaa’ (4): 136

“Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kalian semua agama yang satu dan Aku Tuhan kalian, maka sembahlah Aku.” (QS. Al Anbiya (21): 92)

 

Sabtu, 18 Desember 2010

Islam dan Bhakti Yoga

Menurut Encyclopedia Britanica dan Encyclopedia Islamia, orang-orang Arab tidak tahu sejarah negerinya sebelum masa Islam (pre-Islamic era). Mereka menganggap begitu saja bahwa masa sebelum Islam adalah masa kegelapan dan kebodohan. Tetapi sesungguhnya jauh sebelum Muhammad muncul sebagai Nabi dan mengajarkan agama Islam, penduduk Arabia menganut ajaran Veda. Fakta ini diketahui dari satu sisa peninggalan berupa anthologi (kumpulan sajak) Arab berjudul SAYAR-UL-OKUL yang ditemukan di perpustakaan Istambul di Turki. Kolektornya adalah Abu Amir Abdul Asmai, penyair di istana khalifah Harus AL Rasyid di Baghdad.

Kitab SAYAR-UL-OKUL menguraikan tentang kehidupan beragama dan adat-istiadat masyarakat Arab di masa silam. Dikatakan bahwa Ka’bah yang ada di Mekah sekarang, adalah dahulu grand temple (kuil agung) dimana di puja deva yang paling agung yaitu Mahadeva atau Siva. Dikatakan bahwa batu hitam (black stone, lebar 28 cm, tinggi 38 cm dan tinggi 38 cm dan ditaruh pada tumpuan 1,5 m diatas lantai) yang ada dalam Ka’bah sekarang adalah wujud (image) Siva. Dahulu ada 360 patung (arca atau murti) para deva di-stanakan disekeliling Siva (dalam wujud batu hitam). Setiap tahun, perayaan Siva-Ratri yang disebut OKAZ dimeriahkan dengan acara lomba ber-sajak memuji Mahadeva. Pemenang sajak terbaik diberikan hadiah dan sajaknya dituliskan pada dinding Ka’bah. Sajak pujian berikut ditulis oleh Umar Bin Assham yang tewas terbunuh ketika laskar Muslim memasuki Mekah dan menghancurkan Kuil agung beserta segala patung, gambar dan sajak-sajak pujian yang ada di dalamnya. Tetapi sajaknya ini berhasil diselamakan oleh Hassan Bin Sabiq, penyair Muslim dalam masa pemerintahan Nabi Muhammad.


(Orang yang telah menghabiskan masa hidupnya dengan kegiatan berdosa, amoral, nafsu dan kemarahan).

(Jika ia pada akhirnya mau bertobat untuk kembali hidup bermoral, apakah ada cara-cara benebus dosanya?).

(Bahkan seandainya dia sekali saja memuja Mahadeva, dia dapat mencapai kedudukan tertinggi dalam jalan kebenaran).

(O Tuhan, cabut saja nyawaku dan sebagai balasannya berikan hamba karunia tinggal sehari saja di Hind (India), sebab seseoang akan menjadi rohani suci begitu sampai di negeri itu).

(Dengan berziarah ke negeri Hind (India) orang memetik phahala perbuatan-perbuatan bajik dan memperoleh hak istimewa berhubungan baik dengan para guru Hindu nan mulia).

Para pandita Kuil Agung (Ka’bah) Mekah adalah orang-orang Qureshi. Muhammad sendiri adalah orang Qureshi. Akan tetapi, oleh karena beliau adalah penunggang onta yang buta huruf, maka beliau (seperti) disisihkan dari perayaan-perayaan besar dan meriah di Ka’bah. Hal ini mengecewakan Muhammad. Setelah memperoleh wahyu tentang pemujaan hanya kepada Allah (Tuhan) dan ber-status Nabi, Muhammad menyatakan diri sebagai “But shikan”, penghancur berhala.

Ketika di Mekah terjadi protes keras besar-besaran menentang penghancuran segala patung (yang dianggap berhala) yang dilakukan oleh Muhammad dan para pengikutnya, lalu Muhammad dan pengikutnya mengungsi ke Madinah. Setelah merasa cukup kuat untuk menyerang Mekah, lalu Muhammad berdoa kepada Mahadeva (Siva), “Seandainya hamba mampu menaklukkan Mekah, hamba akan hancurkan ke 360 patung deva-deva itu, tetapi tidak menghancurkan wujud (image) Mu (berupa batu hitam). Hamba akan cium Anda, sujud dihadapanmu dan puja Anda dengan daun dan buah kurma dan air zam-zam”

Setelah menaklukkan Mekah (karena menyerang di malam hari), Muhammad beserta laskarnya kemudian menghancurkan semua patung dan gambar yang ada dalam Ka’bah, terus mencium “batu hitam” (image Siva), sujud dihadapannya dan memujanya. Praktek mencium “batu hitam” yang ada dalam Ka’bah dilaksanakan oleh setiap orang Muslim sampai sekarang. “Ini sunnah Nabi”, kata mereka.

Versi ajaran Veda yang disimpangkan antara lain:

1. Batu hitam dimaksud adalah sebenarnya Siva-linga, dan disebut “Sange Asvad” atau “Hajar Asvad”. Kata “Asvad” berasal dari kata Sanskerta “Asita” yang berarti hitam.
2. Kata “Siva Ratri” berubah menjadi “Shabe-Barat”. Oleh karena kelender Muslim berdasarkan peredaran Bulan, maka perayaannya sudah jauh bergeser dari hari yang sebenarnya. Siva-ratri = malam perkawinan Siva dengan Parvati atau Uma. Orang Arab menyebut ibu dengan nama Umi.
3. Bulan sabit yang menghias “mukut” Siva dijadikan lambang bangsa, dan semua bendera negeri Muslim berhiaskan gambar bulan sabit.
4. Nama “Mekah” berasal dari kata Sanskerta “Makhaih” yang berarti yajna (kurban suci), karena dimasa lalu disana (di Kuil agung atau Ka’bah di Mekah) sering diselenggarakan yajna besar memuja para deva.
5. Kalimat “Allahu Akbar” pun adalah kata-kata Sanskerta, “Alla dan Akka”, dua kata panggilan untuk Tuhan.
6. Mencukur (gundul) rambut ketika hendak naik haji, mandi dan mengenakan dua lembar kain putih tanpa dijarit adalah serupa dengan praktek brahmacari ketika menerima upacara pemberian tali-suci oleh guru kerohanian.
7. Mengelilingi Ka’bah tujuh kali adalah serupa dengan praktek pradaksina atau parikrama, mengelilingi Kuil yang dilakukan oleh para penganut ajaran Veda.
8. Banyak sarjana berpendapat bahwa nama Ka’bah berasal dari kata Sanskerta “Kavya” yaitu gelar sang Pandita para Asura, Kavi Sukracarya. Dahulu ada 2 (dua) tradisi pemujaan kepada Siva. (1) Bila menginginkan hidup mulia dengan sifat-sifat luhur, orang-orang Arab memuja Siva pada hari Senen (Monday atau Soma, hari Bulan). (2) Bila menginginkan kekuatan atau kekayaan untuk menaklukkan atau mengatasi orang/pihak lain, orang-orang Arab memuja Siva pada hari Jum’at (Sukra-vara, hari mengingat Sukra, sang Pandita para Asura).
9. Apakah sholat Jum’at yang dilakukan oleh kaum Muslim dan dianggap sholat paling utama, terkait dengan peranan Sukra Usana Kavya dalam membimbing para Asura atau hanya kebetulan saja begitu? Silahkan anda merenungi!

Kemunculan Muhammad sebagai Nabi agama Islam disebutkan dalam pustaka suci Veda. Dikatakan, “Kemudian datang bersama para sahabatnya seorang buta huruf dengan sebutan guru (= rasul, nabi) bernama Mahamada (Bhavisya-Purana Skanda III, Bab 3, sloka 5). Disebutkan pula bahwa Mahamada adalah marusthalnivasinam, penduduk daerah gurun (= Arabia).

Muhammad lahir th.570 Masehi di Mekah. Pada usia 40 tahun beliau menerima wahyu Tuhan melalui malaekat Jibril di goa Hira, tempatnya merenung (=bermeditasi). Ajaran yang diterima berupa wahyu ini kemudian menjadi bahan kitab suci Al Qur’an dan Muhammad menjadi Nabi agama Islam. Oleh karena wahyu-wahyu berikutnya diterima secara selang waktu dan terus berlanjut sampai akhir hayatnya, maka tidak ada Qur’an resmi yang terbit selama Muhammad hidup.

Setelah Muhammad wafat th. 632 Masehi, barulah Khalifah Abu Bakar membentuk panitia dibawah bimbingan sekretaris Nabi yaitu Zaid Ibnu Thabit untuk mempersiapkan versi Qur’an resmi berupa buku/kitab. Qur’an yang dikenal sekarang terbagi menjadi 14 Bab (Sura) dan terdiri dari 6.200 ayat.

Disamping kitab suci Al Qur’an, orang Muslim juga berpegang pada:

* Hadits, kumpulan kata, kalimat ucapan dan pernyataan terkait dengan Qur’an yang di-kemukakan oleh Nabi Muhammad (dan tidak tercantum dalam Qur’an).
* Sunnah, uraian tentang prilaku, perbuatan dan kegiatan Nabi Muhammad (yang dijadikan tauladan oleh para pemeluk Islam).

Kehiduan penduduk Arabia sebelum Nabi Muhammad lahir, secara moral amat merosot. Orang-orang membuat dan menyembah patung deva-deva menurut keinginan dan angan-angan nya sendiri. Mereka punya kebiasaan mengorbankan bayi perempuan kepada patung yang di puja, berhubungan badan dengan ibu kandung atau saudara perempuan, bersukaria dengan miras dan judi, dan sebagainya.

Misi Muhammad adalah menegakkan prinsip pemujaan hanya kepada Allah (Tuhan). Maka beliau dan pengikutnya menumpas habis segala bentuk pemujaan kepada berbagai macam patung deva-deva. Dan beliau menetapkan aturan-aturan hidup bermoral dengan mempraktekkannya dalam kehidupannya sendiri.

Tetapi apakah Nabi Muhammad benar-benar anti pemujaan kepada gambar, lukisan dan patung yang terkait dengan Tuhan? Ternyata tidak! Hal ini ditunjukkan oleh fakta-fakta berikut:

1. Ketika menaklukkan Mekah dan memasuki Ka’bah, Muhammad memerintahkan agar segala patung, gambar dan lukisan dihancurkan,kecuali gambar Bunda Maria yang sedang memangku bayi Jesus. Nabi menaruh tangannya sendiri pada gambar itu dan menyelamatkan dari kehancuran.
2. Pada masa awal pengajarannya tentang Islam, Muhammad mengungkapkan (pentingnya) perantaraan devi Al Lat, Al Uzza dan Al Manat yang sangat dihormati. Satu versi ceritra menuturkan Nabi berkata sbb. “Apakah anda memikirkan (tentang) Al Lat dan AL Uzza dan Al Manat yang ketiga selain itu? Mereka adalah bagaikan angsa-angsa dewani nan mulia. Perantaraan mereka di harapkan wujud-wujud mereka tidak boleh dilalaikan”.

Lalu Nabi Muhammad sujud telungkup mengakhiri pengajaran (dakwah) nya dan para hadirin pun ikut sujud telungkup.

Nabi Muhammad sesungguhnya mengakui bahwa menyembah gambar, lukisan atau arca (patung) Tuhan (Allah) adalah cara bonafid untuk mengingat, menghormati dan melayani Allah. Namun Muhammad tidak mengungkapkan tentang wujud pribadi Allah, sebab penduduk berada pada tingkat moral kehidupan yang begitu merosot. Dan mengajarkan pengetahuan tentang Allah pribadi kepada mereka akan sangat berbahaya dan merusak. Nabi Muhammad berkata, “Bicaralah kepada rakyat sesuai tingkat kemampuan intelektual mereka. Sebab, jika engkau bicara banyak hal kepada mereka, banyak dari mereka tidak akan bisa mengerti dan dengan demikian menjadi salah mengerti”.

Tradisi Muslim menyatakan bahwa satu bagian pengetahuan spiritual “Heavenly Book (Kitab Sorgawi)” yang tersimpan dibawah singgasana Allah, diajarkan kepada Nabi Muhammad ketika beliau naik ke alam Surgawi dengan menembus langit ke-tujuh (Isra-miraj).

Pengetahuan rohani yang diajarkan itu ada 3 (tiga) macam yaitu:

1. Pengetahuan yang Allah minta kepada Nabi untuk tidak diajarkan (disembunyikan).
2. Pengetahuan yang Allah persilahkan kepada Nabi untuk diajarkan atau tidak diajarkan (disembunyikan).
3. Pengetahuan yang Allah minta kepada Nabi untuk diajarkan kepada seluruh warga masyarakat.

Jadi pengetahuan spiritual yang diterima Nabi Muhammad dari Allah begitu terbatas. Namun demikian, beliau memberikan banyak isyarat tentang Tuhan pribadi yang duduk diatas singgasanaNya di Sorga ketika Nabi menghadap Beliau.

Setelah kembali dari menghadap Allah, orang-orang bertanya kepada Nabi, “Apakah anda melihat Allah?”. Nabi menjawab, “Saya lihat hanya cahaya, cahaya begitu kemilau sehingga Allah seperti duduk dibelakang 20.000 tirai. Jikalau semua tirai itu disingkirkan dan andaikan seseorang melihat wajah Allah, maka ia akan seketika terbakar menjadi abu”.

Dikatakan lebih lanjut bahwa ketika Nabi Muhammad berdiri dihadapan Allah, dia merasa aman. Tetapi Nabi sulit berdiri ketika Allah mengulurkan kedua tanganNya dan menaruh satu tanganNya di bahunya dan yang lain di dadanya. Suhu amat dingin membuat tulang dan darahnya seperti beku. Kemudian suhu dingin itu hilang dan ber-ganti menjadi suasana suka-cita yang dirasakan seperti membawa Nabi keluar dari tubuhnya kedalam keadaaan begitu ajaib yang tidak mungkin bisa diuraian (dengan kata-kata).

Pada suatu pagi hari Nabi Muhammad terlambat kumpul bersama para sahabatnya untuk sholat bersama. Kemudian kepada mereka, beliau berkata, “Saya bangun pagi sekali melakukan wudu. Dan dalam suasana mengantuk saya panjatkan doa-doa sesuai perintah Allah. Terus saya seperti terjaga dan tiba-tiba melihat Penciptaku dalam wujud Nya yang amat tampan ………..” (Hadits Nabi, Penuturan Muadh Bin Jabal).

Islam pada dasarnya mengajarkan Bhakti Yoga sebagaimana disampaikan oleh His Divine Grace AC Bhaktivedanta Svami Prabhupada, “Agama apapun yang menjadikan Tuhan sebagai tujuan, prakteknya adalah bhakti-yoga. Agama Islam pun adalah bhakti-yoga”.

Menurut Veda (Bhagavata Purana 7.5.23), ada 9 (sembilan ) proses bhakti kepada Tuhan. Kesembilan proses bhakti ini terdapat pula di dalam Al Qur’an.

Mendengarkan tentang Allah adalah proses Sravanam.
 Disamping proses bhakti, Al Qur’an juga secara implisit dan sederhana menjelaskann tentang tiga aspek Tuhan (Allah) sebagai berikut:


Aspek pribadi Allah lebih lanjut dijelaskan dalam Al Qur’an sebagai berikut:

Jadi Allah adalah Pribadi spiritual maha utama dengan segala kehebatan-Nya. Allah bukanlah seperti yang dimengerti oleh kebanyakan orang bahwa Beliau adalah pribadi abstrak atau kiasan, atau cahaya utama, energi serba meliput atau zat tanpa wujud pribadi. Menyatakan bahwa Allah bukanlah personal atau berpribadi adalah kekeliruan. Dan ini sama saja dengan mengatakan bahwa Allah tidak punya telinga, mulut, mata, tangan, kaki, dsb. Atau dengan kata lain, Allah itu tuli, bisu, buta, tak berdaya, lumpuh, dsb. Lalu apa artinya Allah maha-kuasa (omni-potent), Ia yang mampu berbuat apa saja?

Dahulu di abad ke-15, Sri Caitanya Mahaprabhu berdiskusi tentang Allah dengan seorang mullah (pemuka agama) Muslim bernama Abdullah Pathan. Ketika ditanya oleh Sri Caitanya Mahaprabhu tentang Allah, sang Mullah menjawab, “Menurut ayat-ayat Qur’an, Allah adalah impersonal, tanpa wujud, bentuk, rupa, sifat dan ciri apapun”.

Hampir semua sarjana Muslim berpendapat demikian, Allah adalah impersonal, tidak berwujud pribadi. Sebabnya adalah karena Nabi Muhammad tidak secara explisit menjelaskan wujud pribadi Allah seperti apa.

Terhadap jawaban demikian, Sri Caitanya berkata sebagai berikut.

Berikut adalah rincian jawaban Sri Caitanya Mahaprabhu dalam diskusi-Nya dengan Abdullah Pathan tentang Allah. Beliau menunjukkan bahwa Al-Qur’an menyimpulkan bahwa Allah adalah pribadi spiritual maha utama dengan potensi (kekuatan/kemampuan) tak terbatas.


Bahwa Allah berwujud spiritual dengan potensi dan sifat-sifat tak terbatas, ditunjukkan pula oleh ayat-ayat Hadits berikut.

1. “Mereka yang percaya dan berkedudukan mulia (rohani), melihat wajah Allah di pagi dan sore hari, yang bila dibandingkan dengan-nya, kebahagiaan sorgawi menjadi tidak berarti dan dilupakan”(142, p.94).
2. “Allah-Taala menciptakan Adam dari sura, wujud (image) diri-Nya” (Hadits Bukhari and Muslim, 141, p.45), (100, p. 74).

KESIMPULAN

1. Allah yang maha pengasih (al-rahman) dan maha berkarunia (al-rahim) mengungkapkan pengetahuan tentang diriNya bagi semua orang sesuai dengan tempat (desa), waktu (kala) dan kehidupan penduduk (patra).
2. Demikianlah, bila se-seorang ingin mengerti bahwa Allah adalah tanpa wujud, sifat dan ciri apapun, maka Ia mengungkapkan pengetahuan yang cocok kepadanya yaitu pengetahuan tentang aspek impersonal diri Nya. Bila seseorang ingin mengerti bahwa Allah berwujud spiritual dengan sifat dan potensi tak terbatas, maka Ia mengungkapkan pengetahuan yang cocok kepadanya yakni pengetahuan tentang aspek personal diriNya.
3. Tetapi bila seseorang cukup cerdas dan beruntung, maka dia akan mengerti bahwa Allah sesungguhnya adalah Kepribadian spiritual maha tampan dan maha indah berdasarkan isyarat-isyarat yang diungkapkan oleh ayat-ayat Al Qur’an.
4. Qur’an menyatakan, “Tidak ada sesuatu apapun yang menyerupai Allah (42.9)”, karena Ia (Allah) berhakekat spiritual, mutlak dengan potensi (kekuatan/kemampuan) dan sifat-sifat tak terbatas. Jika Allah dikatakan tidak berwujud pribadi, lalu bagaimana mungkin Ia (sebagai asal-mula /sumber segala sesuatu), bisa dikatakan lengkap dan sempurna dalam segala hal? Dan bagaimana mungkin anda mencintai sesuatu yang tak berwujud?
5. Islam berarti “berserah diri” (kepada Allah). Tidak ada satu ayat pun di dalam Qur’an yang membenarkan orang membunuh sapi untuk dimakan.
6. Didalam Qur’an tercantum pula prinsip reinkarnasi. Dikatakan; (a) “Ketahuilah, siapapun diantara kalian yang melanggar sabbath, Kami (Allah) berkata kepadanya,’Jadilah engkau monyet hina dan tercampakkan’” (65.2). (b) “Mereka yang menyebabkan Allah murka dan mengutuk, Ia merobahnya menjadi monyet dan babi” (60.5).
7. Nabi Muhammad dikutip mengatakan sbb. “Dalam setiap kalimat Al-Quran terdapat makna eksternal dan internal. Makna atau arti eksternal bisa dimengerti oleh kebanyakan orang. Tetapi makna atau arti internalnya tidak bisa dimengerti oleh mereka. Makna internal inilah yang dikemukakan oleh Sri Caitanya Mahaprabhu kepada sang mullah Abdullah Pathan.


SUMBER BACAAN:

1. Prophet Muhammad in Hindu Scriptures by Dr Z Haqq (Copyright 1990, 1997) from Internet.
2. Bhakti-Yoga And Islam by Airavata-dasa, Published by Turkish Society for Philosophy And Social Science, Istambul 1996.
3. Enlightenment Of Chand Kazi by Airavata-dasa, Published by Bhaktivedanta Institute Of Vedic Studies, Mayapur 1997.
4. Influence Of Indian Culture On Arabia by DR H.L.Oberoi (An Article).

Dikutip ulang dari tulisan Haladara Prabhu.
by. ngarayana.web.ugm.ac.id/2010/02/muhammad-islam-dan-bhakti-yoga/

Kamis, 02 Desember 2010

REIKI NAQS (ISLAMIC REIKI)

Sekilas tentang REIKI USUI (Reiki Jepang)

Reiki, sebuah kata dalam bahasa Jepang berarti kekuatan universal, atau energi Ilahi, dan merupakan sistem penyembuhan yang dianggap kebanyakan orang berasal dari Tibet . Praktik ini dipercaya telah diturunkan dari pengajaran Veda kuno, kumpulan tulisan yang diberikan pada Rishi besar (orang bijak) beberapa ribu tahun yang lalu. Teks tertua yang masih tersimpan berumur lebih dari 5.000 tahun. Reiki bukanlah agama. Walaupun praktik penyembuhan ini dikenal di semua kebudayaan di seluruh dunia, sistem ini memiliki dimensi spiritual. Reiki adalah konsep penyatuan karena sekarang ini telah diterima secara global. Reiki mengajarkan penyatuan dan harmoni. Reiki adalah harmoni dengan alam dan dapat digunakan untuk menyembuhkan pepohonan, manusia, dan binatang, dan bahkan dapat digunakan untuk membantu memurnikan dan mengharmonisasikan air dan udara. Reiki ditemukan di awal abad ke dua puluh oleh seorang Jepang bernama Mikao Usui. Di kemudian hari, dia mengembangkannya menjadi suatu sistem penyembuhan yang dia berikan pada orang lain melalui attunement (dalam bahasa Jepang disebut reiju, yang artinya "menerima energi/spirit"). Pada saat ini, sistem ini dipraktikkan oleh berjuta-juta orang di seluruh dunia.



REIKI N-AQS


Reiki N-AQS adalah varian baru dari Aliran reiki yang ada, dan tidak terkait dengan reiki dari tibet maupun Jepang. Konsep aslinya berasal dari khasanah ilmu Metafisika yang dikembangkan oleh kalangan Spiritualis Islam (TASAWUF dan THAREKAT). Yang tujuan aslinya adalah untuk mengolah spiritualitas manusia agar memperoleh Ridlo Tuhan serta mencapai derajat yang luhur baik di mata manusia maupun di mata Tuhan.

Reiki N-AQS menawarkan konsep energi metafisika dan olah spiritual versi Islam tanpa harus berkolaborasi dg JIN dan Khodam. Serta jauh dari tahayul, klenik, dan mistik. Serta bisa digunakan oleh siapa saja tanpa memandang suku, agama, dan ras.

Manfa'at Reiki N-AQS

1. Membuat Tubuh Menjadi Lebih Sehat Dan Bersih
Untuk membersihkan tubuh agar tetap sehat dan lebih bersih, praktisi dapat menggunakan energi N-AQS. Jadi, N-AQS bisa menjadi “sabun pembersih” sekaligus sumber daya tahan tubuh. Seseorang seringkali tidak merasakan dan tidak menyadari hadirnya gejala penyakit dalam tubuhnya hingga kondisinya bertambah parah bahkan terlambat ditangani. Bagaimanapun, mencegah lebih baik daripada menyembuhkan/mengobati.

2. Menyembuhkan Penyakit
Energi N-AQS sangat baik digunakan untuk menyembuhkan penyakit. Di zaman sekarang ini, di mana biaya hidup makin mahal dan harga pengobatan medis sulit terjangkau, bila seseorang memiliki kemampuan N-AQS, beban hidupnya bisa menjadi lebih ringan. Biaya pengobatan dapat diminimalkan, jika tubuh bisa lebih cepat sembuh dari penyakit. Bahkan pada banyak kasus, penyembuhan penyakit menggunakan obat-obatan memiliki banyak efek samping yang membahayakan. Nah, dengan energi N-AQS, efek tersebut dapat diminimalisasi bahkan dinetralisasi. Dalam hal ini, penyembuhan dengan metode N-AQS dapat digabungkan dengan metode medis untuk dapat saling melengkapi.

3. Melatih Lathaif Qalbu
Lathaif Qalbu merupakan Titik energi spiritualitas yang merupakan sentral dari spiritualitas seorang manusia. Energi Lathaif Qalbu yang telah terkultivasi oleh N-AQS akan memancarkan energi Kultivasi yang sangat baik untuk proses pembersihan dan pemurnian diri. Efek dari melatih Lathaif Qalbu selain pembersihan adalah munculnya kemampuan-kemampuan psikis yang sebenarnya telah ada pada diri setiap orang. Tujuan akhir dari melatih Lathaif Qalbu adalah mencapai pemurnian diri dan kesempurnaan diri sebagai manusia yang sempurna lahir bathin. Menjadi manusia luhur yang berderajat Insan Kamil.

Lathaif Qalbu berada di titik kepala jantung (Dua jari di sisi bawah agak kekiri dari puting susu). Setelah Lathaif Qalbu diaktifkan, energi Lathaif Qalbu mulai melakukan pembersihan setiap saat. Untuk membangkitkan Lathaif Qalbu dengan teknik konvensional, dibutuhkan waktu cukup lama serta latihan yang sangat berat dan rumit agar Lathaif Qalbu dapat aktif. Akan tetapi, dengan menggunakan teknik N-AQS, melatih Lathaif Qalbu menjadi sangat mudah dan hasil yang diperoleh sangat luar biasa dalam waktu yang cepat.




Nur Atomic Quark System (N-AQS)


Nur Atomic Quark System (N-AQS) adalah salah satu teknik untuk mengakses energi Kultivasi Ilahiah (Nur 'Ala Nuurin) yang memiliki energi yang sangat halus dan densitas (kepadatan) energi yang sangat tinggi hingga mencapai level quark atom. Quark Atomic merupakan partikel elementer paling dasar yang menyusun alam semesta ini.

Nur Atomic Quark System (N-AQS) meliputi semua bidang energi di alam semesta yang berada pada level Quark Atomic. Jika bola energi yang dapat diakses oleh metode Nur Atomic Quark System (N-AQS) dihitung, maka akan mencapai lebih dari 1 x 10 pangkat 25 bola energi.

Nur Atomic Quark System (N-AQS) tidak berhubungan dengan Agama atau praktek ibadah tertentu, tapi murni teknik penyembuhan alami dari energi alam semesta. Mempelajari N-AQS bahkan dapat dikatakan sebagai berkah karena mampu meningkatkan spiritualitas Praktisi dan jauh dari unsur tahayyul dan mistik.

Kesehatan Terletak di Kedua Telapak Tangan Anda ! Sejak dulu, banyak orang menyakini bahwa sentuhan tangan dapat menyembuhkan. Hal ini dapat dibuktikan misalnya saat bayi sedang gelisah, tidak dapat tidur, tindakan ibu untuk membuat bayi menjadi tenang biasanya dengan mengusap kepala bayi secara lembut sehingga membuat bayi menjadi tenang, dan tertidur. Begitupun saat orang masuk angin, kedua tangan digosokan hingga terasa hangat, lalu ditempelkan ke perut yang masuk angin, dan dalam beberapa saat, perut terasa lebih nyaman dan membaik. Sebenarnya yang dilakukan tadi adalah cara untuk menyalurkan energi alam semesta yang ada dalam diri ke bagian tubuh yang sakit tanpa kita sadari. Namun karena energi yang ada dalam tubuh jumlahnya terbatas, bila digunakan untuk menyembuhkan diri sendiri/orang lain maka energi akan terkuras dan mengakibatkan kelelahan bagi kita.

Untuk itulah dengan dibukanya kemampuan N-AQS, maka seseorang akan dapat mengakses energi alam semesta dengan lebih mudah dalam jumlah yang banyak sehingga sangat efisien untuk digunakan dalam hal penyembuhan dan untuk tujuan lainnya. Jadi reiki merupakan tehnik yang sangat alamiah yang dapat dimiliki semua orang tanpa harus menguras tenaga. Inilah yang membedakan N-AQS dengan Tenaga Dalam. Kalau tenaga dalam semakin sering digunakan maka energi semakin terkuras, tapi dengan N-AQS, semakin sering digunakan, tubuh justru semakin sehat dan bugar karena terjadi sirkulasi energi positif yang masuk dan keluar melalui Cakra-cakra yang ada dalam tubuh kita.

Kemampuan Reiki didapat melalui proses yang dinamakan inisiasi/attunement yang hanya dapat dilakukan oleh seorang Master Reiki. Dalam inisiasi, seorang Master Reiki membuka pintu keluar masuknya energi dan jalur energi pada diri seseorang dengan cara membornya kemudian menyelaraskan jalur energi yang telah terbentuk dengan vibrasi reiki. Setelah itu setiap Praktisi N-AQS secara permanent dapat mengakses Energi Semesta melalui Cakra Mahkota (ubun-ubun kepala) dan langsung bisa digunakan untuk menyembuhkan diri sendiri dan orang lain

Teknik N-AQS terbukti mampu menyembuhkan 4 (empat) lapisan tubuh manusia yaitu menyembuhkan penyakit tubuh fisik (baik ringan atau kronis seperti Tumor, Kanker, Ginjal, Diabetes, Jantung, Hepatitis, Stroke, Leukimia, HIV, Asma, Kista, Gangguan Reproduksi, dll), tubuh psikis (frustasi, gugup, khawatir, marah, dll), tubuh mental (stress, depresi, trauma, dll), dan tubuh spiritual (suka membenci, iri hati, dendam dll,) serta Membersihkan sifat dan akhlak buruk menuju transformasi psikis dan mental yang seimbang, tegar dan terkendali. Selain itu energi N-AQS dapat juga digunakan untuk Menangkal dan Mengatasi pengaruh energi negatif seperti santet, sihir, kesurupan, gangguan jin, dll.


N-AQS merupakan system kultivasi berbasis system energi Nurun 'Ala Nuurin.

Nurun 'Ala Nuurin adalah energi kultivasi yang kami warisi dari The Great Kultivator Terakhir Yaitu Nabi Muhammad SAW. Pencapaian spiritualnya adalah yang paling sempurna diantara semua kultivator. Ini dibuktikan dalam perjalanan beliau dalam Isra' Mi'raj yang mana dalam keyakinan kami, beliau bermi'raj dengan tubuh jasmani dan ruhaninya. Hal itu dimungkinkan terjadi karena tubuh jasmani beliau telah mengalami pencapaian kultivasi yang tertinggi, sehingga bisa berubah menjadi tubuh energi (Cahaya).

Nurun 'Ala Nuurin merupakan energi kultivasi. Hal ini berbeda dengan energi reiki pada umumnya yang merupakan energi natural. Karena energi Nurun 'Ala Nuurin merupakan energi kultivasi maka energi Nurun 'Ala Nuurin sangat baik digunakan untuk berkultivasi. Untuk membuat diri menjadi murni dan semakin murni, memperluas kesadaran pada multi dimensi, menyatukan diri dengan alam dan Ilahi. Diri yang murni, bebas dari kendali apapun akan memudahkan seseorang mencapai pengetahuan spiritual yang tinggi. Kebenaran itu relatif dan kebenaran yang absolut dan tertinggi adalah Tuhan itu sendiri.

Karena metode N-AQS berlandaskan System Energi Nurun 'Ala Nuurin, maka praktek tekhnis dari metode N-AQS tidak sama dengan praktek Reiki atau olah spiritual yang lain. Kami tidak menggunakan sistem meditasi Kundalini dan Chakra dalam mengolah energi kultivasi ini. Inti dari system N-AQS adalah ada pada System Energi Nurun 'Ala Nuurin itu sendiri, yang bekerja secara cerdas dan mandiri mengkultivasi praktisi.

Kultivasi sama dengan evolusi atau transformasi. Pada kupu-kupu disebut juga metamorfosis. Energi Kultivasi adalah energi natural yang berevolusi menjadi energi pemurnian. Energi kultivasi memiliki fungsi untuk memurnikan tujuh lapis tubuh manusia ; tubuh fisik, psikis, atau emosi, mental, intuisi, atma, cahaya (monade) maupun tubuh spiritual.

Apa itu Attunement?

Attunement adalah cara membuka diri untuk menerima getaran energi Ilahiah Nurun ‘Ala Nuurin yang sangat tinggi dan halus vibrasinya untuk keperluan penyembuhan pribadi. Dengan kata lain, ini adalah cara membuka jalur dalam tubuh mental, emosional, spiritual dan eterik untuk membiarkan getaran yang anda sesuaikan, membantu anda dalam proses penyembuhan anda. Attunement hanya dapat diberikan oleh Master Reiki NAQS yang resmi dan memiliki kemampuan untuk itu. Kemampuan tersebut didapat dari proses attunement Master Reiki NAQS sebelumnya. Karena itu, dapat dikatakan bahwa attunement mewakili sesuatu yang memiliki karakter energi Ilahiah Nurun ‘Ala Nuurin dari generasi ke generasi. Hal ini dapat dibuktikan dari asal usul turunan ENERGI KULTIVASI NUURUN ‘ALA NUURIN sampai ke The Great Kultivator yaitu Nabi Muhammad SAW.

Setelah anda menerima attunement dari Reiki Master, anda telah terhubung dan berharmoni dengan sumber energi Reiki sehingga anda dapat mengakses dan menyalurkan energi Reiki, juga untuk obyek lain. Proses attunement juga berarti "menghubungkan kembali" dan "mengharmonikan" manusia sebagai mikrokosmos dengan alam sebagai makrokosmos. Dalam waktu 2-4 minggu setelah menerika attunement Reiki, sistem tubuh menyesuaikan diri dengan Reiki baru yang anda terima dan menyatukannya dengan anda secara utuh dan sempurna. Anda mengalami proses penyembuhan baik secara fisik, emosional maupun spiritual. Banyak orang merasa aliran hangat dalam tubuhnya ketika Reiki membersihkan dan menyeimbangkan sistem energi baru. Kadang-kadang efek yang muncul memiliki karakter emosional dan anda dapat mengingat hal-hal yang telah anda lupakan, atu merasa santai atau menyesal, atau tidak ingin menyentuh alkohol atau rokok lagi. Ada orang yang merasa kebahagiaan mendalam ketika melakukan pelayanan religius.

Reiki memilik beberapa kelebihan dibandingkan dengan teknik penyembuhan lain,
diantaranya adalah :

* Mudah dipelajari, membutuhkan pengetahuan minimal
* Tidak memerlukan latihan fisik yang melelahkan
* Getarannya lebih halus, lebih efektif untuk penyembuhan
* Membuat penghubung kepada sumber kesulitan atau penyakit
* Energi tidak akan pernah habis dan aliran akan sesuai dengan kebutuhan
* Menyembuhkan masalah fisik, emosi, dan spiritual
* Mudah didapatkan, hanya dengan attunement selama 20 menit
* Dapat digunakan untuk membuat perlindungan
* Bersifat permanen selama tidak digunakan untuk hal-hal yang negatif
* Penyembuhan dapat dilakukan dari jarak jauh
* Energi negatif dari pasien tidak akan masuk ke dalam tubuh penyembuh
* Energi penyembuh tidak akan pernah habis
* Dapat dilakukan oleh tim penyembuh
* Energi penyembuhan dapat bertambah baik secara kuantitas maupun kualitas tiap kali menyalurkan energi
* Beberapa penyembuh dapat menggabungkan energi Reiki dengan energi lain untuk penyembuhan



Beberapa kegunaan Reiki, di antaranya adalah:

* Meningkatkan tingkat energi dan vitalitas anda
* Meningkatkan intuisi dan kedamaian
* Meningkatkan kesehatan, kualitas hidup dan pengembangan pribadi
* Mempercepat penyembuhan luka, kesulitan/penolakan, migren, asma dan banyak masalah kesehatan secara efektif.
* Mengurangi stres secara dramatis
* Mempercepat proses penyembuhan
* Mengurangi rasa sakit dan efek samping dari obat yang dimakan
* Membantu menyembuhkan penyakit, trauma dan operasi
* Menghilangkan racun dalam tubuh
* Mempercepat proses penyembuhan secara alami dengan cara mengharmonisasikan energi tubuh
* Membuat tangan anda sebagai pelengkap dokter
* Dapat digunakan untuk binatang and tumbuhan
* Memperbaiki tingkat kesesuaian dan keseimbangan seseorang
* Memperpanjang umur sel tubuh dan memperbaiki kulit



Kondisi apa yang dapat dibantu oleh Reiki?

Reiki adalah sistem alami untuk penyembuhan, mengurangi stress dan relaksasi. Sistem ini didasarkan pada keyakinan bahwa energi kehidupan atau Ki dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk penyembuhan. Reiki menyingkirkan hambatan dalam sistem energi sehingga energi kehidupan dapat kembali mengalir dan memperbaiki keseimbangan penerima dan meningkatkan kemampuan alami tubuh untuk menyembuhkan diri sendiri. Reiki mengalir ke daerah yang paling memerlukan bantuan, bukan hanya pada gejalanya, karena itu dapat digunakan pada setiap tingkatan: fisik, mental, emosional dan spiritual.

Ketika mengikuti penyembuhan dengan cara Reiki, pasien dapat merasa lebih seimbang dan rileks atau lebih energetic dan sadar. Mereka dapat merasa lebih kreatif atau kurang emosional atau lebih tidak stress, dengan perasaan lebih baik. Reiki sangat berguna untuk mereka yang sedang menghadapi kesulitan atau tantangan dalam hidup. Luka parah dapat dibantu untuk sembuh lebih cepat tapi penyakit yang lebih kronis akan memerlukan waktu yang lebih lama. Kondisi seperti eksim, asma, alergi, sakit kepala, migren, sakit punggung, arthritis dan shok, sudah dipastikan memberikan respon yang baik terhadap Reiki. Beberapa orang melaporkan mengalami kesembuhan atau berkurang sakitnya setelah mengikuti sesi penyembuhan dan beberapa melaporkan kemudahan bergerak atau kemampuan untuk tidur dengan lebih baik. Kebaikan ini biasanya bertahan sekitar 3 sampai 10 hari dan seringkali masalahnya tidak muncul kembali.


Apa yang terjadi selama penyembuhan Reiki?

Menerima penyembuhan secara Reiki adalah proses yang sangat sederhana dan tidak mengganggu, namun sangat kuat. Para praktisi biasanya akan memberikan penjelasan singkat tentang cara penyembuhan ini dan mengajukan beberapa pertanyaan tentang riwayat kesehatan pasien. Kerahasiaan dijamin sebagai persyaratan standar etis asosiasi.

Sesi penyembuhan berlangsung sekitar satu jam dengan pasien dalam kondisi berbaring, dengan pakaian lengkap, di atas matras. Jika pasien tidak dapat berbaring, proses dapat dilakukan dalam kondisi duduk atau berdiri. Barang-barang seperti sepatu atau perhiasan biasanya dilepas. Ruangan penyembuhan biasanya hangat, bersih dan nyaman. Musik lembut, lilin dan selimut disediakan untuk menambah kenyamanan pasien. Tidak ada manipulasi karena Reiki bukanlah pijatan. Praktisi akan menyalurkan energi ke pasien melalui beberapa urutan posisi tangan di punggung dan tubuh bagian depan dan kepala. Praktisi akan menempatkan tangan pada posisi tertentu selama beberapa waktu dan lebih banyak waktu pada daerah yang lebih memerlukan. Reiki akan mengalir pada tempat yang paling dibutuhkan.


Apa yang akan saya rasakan selama proses penyembuhan?

Selama proses penyembuhan, banyak orang melaporkan sesansi seperti rasa panas, tingling, sejuk atau denyut atau melihat beberapa warna. Tapi banyak orang hanya merasakan kedamaian dan relaksasi: beberapa malah tertidur! Atau kadang proses penyembuhan dapat memberikan energi: tidak ada cara benar atau salah dalam pengalaman Reiki.


Apa yang dapat diharapkan setelah proses penyembuhan?

Segera setelah sesi Reiki, anda harus menyediakan sedikit waktu untuk kembali pada kesadaran anda. Anda dapat merasa sangat relaks sehingga anda sedikit bingung. Disarankan anda duduk sebentar dan minum.

Kemudian anda mungkin merasa bahwa tubuh anda melakukan detoksifikasi. Anda harus menambah jumlah air atau teh herbal yang anda minum supaya racun dapat dikeluarkan dengan lebih mudah. Anda juga mungkin ingin lebih banyak beristirahat. Banyak orang merasa rasa sakit berkurang dan rasa nyaman semakin dirasakan.

Anda mungkin mulai merasa lebih baik setelah sesi pertama. Jumlah dan frekwensi penyembuhan bervariasi untuk tiap-tiap orang. Secara umum, penyakit akut sembuh lebih cepat daripada penyakit kronis. Kalau penyakit anda sudah lama, anda membutuhkan proses penyembuhan lebih lama. Namun, anda bebas menentukan jenis pengobatan seperti apa yang anda inginkan.


Apakah Reiki merupakan suatu tindakan yang holistik?

Reiki sungguh holistic karena menyembuhkan keseluruhan manusia, bukan hanya gejalanya saja. Semua penyakit fisik, mental, emosional dan spiritual dapat disembuhkan. Reiki mengalir pada tempat yang paling membutuhkannya. Reiki adalah terapi yang dapat digunakan sendiri maupun sebagai pelengkap tindakan yang lain. Sangat disarankan anda tidak menghentikan pengobatan medis atau penyembuhan holistik cara apapun yang dibutuhkan, kecuali setelah anda mendiskusikannya dengan mereka.



TINGKATAN REIKI N-AQS :

LEVEL 1 : BEGINNING OF THE AWAKENING ► Healing & Spirituality
(Free Training, bisa jarak jauh via telfon)
  1. Inisiasi (Aktivasi dan Attunement System N-AQS)
  2. Meditasi (Tafakkur, Tawajjuh, Zero Mind Process)
  3. Healing (Penyembuhan untuk diri sendiri dan orang lain)

Manfaat level 1 :
1. God Oriented, Tuhan menjadi sentral kehidupannya. Karena kehadiran Tuhan betul-betul bisa dirasakan dalam kehidupannya.
2. Self Improvement, pengembangan Potensi diri & Good Behaviour Transformation (AKHLAKUL KARIMAH : IKHLAS & SABAR).
3. Healer Skill, ketrampilan menggunakan energi Reiki ...utk penyembuhan.

LEVEL 2 : TOTAL SOLUTION
(Free Training - Harus datang bertemu langsung dengan Pengasuh Majelis N-AQS)
  1. Harus sudah menguasai dasar System N-AQS (Getaran di Lathaif Qalbu telah cukup kuat serta kondisinya terjaga selama 24 jam)
  2. Penggunaan simbol Reiki N-AQS
  3. Penggunaan Bola Energi Husada
  4. Penggunaan Bola Energi Sapu Jagad

Manfaat level 2 :
1. Peningkatan energi 10 kali level 1.
2. TOTAL SOLUTION, mengatasi segala problematika kehidupan. Meraih kejaya'an dunia dan kebahagia'an akherat.
3. Mendapat izin utk menggunakan simbol reiki.
4. Mendapat izin untuk menggunakan bola energi Husada dan Sapu Jagad.
5. Penyembuhan jarak jauh dan programming.
Bonus : Ilmu Totok Jari EFT (Emotional Freedom Technic).



FOUNDER REIKI N-AQS :

Mas Eddy Sugianto Wong Gresik

Alamat : Desa Sekapuk Rt : 02 / Rw : 01
Kecamatan Ujung Pangkah
Kabupaten Gresik
JAWA TIMUR - INDONESIA

HP : 081231649477
Tlp : 031-3940577
email : semutraja@ymail.com
Facebook Profile : http://www.facebook.com/wongsedayu


WEBSITE MAJELIS NAQS :
http://majelisnaqs.blogspot.com/
http://reikinaqs.blogspot.com/

Alif Laam Miim

Saya yakin ini juga menjadi pertanyaan dari teman-teman muslim saya dimanapun Anda berada yakni apa arti dari Alif Lam Mim, Ya Sin, Ha Mim, Nun, Qaf, dan surat yang permulaan ayatnya hanya terdiri dari huruf-huruf saja ?

Jawabannya adalah :

1. Merupakan huruf-huruf perangkai
Alif Lam Mim, Ya Sin, Ha Mim, dll dikenal dengan nama Al-Muqattat yakni huruf-huruf perangkai. Ada 29 huruf di dalam alfabet Arab (jika hamzah dan alif dipertimbangkan sebagai 2 huruf) dan ada 29 surat yang memiliki permulaan surat yang memiliki jenis ayat seperti ini (hanya huruf-huruf saja). Huruf-huruf tersebut kadang tunggal, kadang juga merupakan kombinasi dari dua huruf dan kadang merupakan kombinasi dari 3, 4, atau 5 huruf.

Asma'ul Husna

Kaidah-Kaidah Dalam Memahami Asma Allah Ta'ala
oleh Gani Purwiandono/
belajarislam.com
  1. Kaidah pertama : nama-nama Allah ta’ala semuanya husna
  2. Kaidah kedua : nama-nama Allah ta’ala merupakan nama dan sifat sekaligus
  3. Kaidah ketiga : nama-nama Allah ta’ala jika menunjukkan pengertian transitif mengandung tiga hal dan jika menunjukkan pengertian intransitif mengandung dua hal
  4. Kaidah keempat : penunjukkan nama-nama Allah ta’ala terhadap dzat dan sifatNya dapat dilakukan dengan Muthabaqah, tadhamun, iltizam.
  5. Kaidah kelima : nama-nama dan sifat Allah ta’ala sifatnya tauqifiyah (berdasarkan wahyu), akal tidak boleh berperan sama sekali.
  6. Kaidah keenam : nama-nama Allah ta’ala tidak terbatas jumlahnya.
  7. Kaidah ketujuh : dikatakan menyeleweng, memberi nama Allah ta’ala tidak dengan cara semestinya.

Selasa, 30 November 2010

KUNDALINI ADALAH IBLIS

Tentang asal usul manusia yang bermula pada nabi Adam as,juga sebab musabab dikeluarkannya nabi Adam dan Siti Hawa oleh godaan Iblis dari surga.Mendorong rasa ingin tahu yang dalam tentang hakikat iblis sebagai musuh manusia ini,sebagaimana firman Allah SWT:
“Hai Adam,sesungguhnya ini(iblis) adalah musuh (yang nyata)bagi dirimu dan juga istrimu,maka sekali-kali janganlah ia mengeluarkan kamu berdua dari surga,yang menyebabkan kamu menjadi celaka.”(QS.Thaha:117)
“maka setan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"(QS.Al-A’raf:22)


Juga memperhatikan janji iblis kepada Allah SWT,setelah dinyatakan sebagai yang terlaknat:“Ya,Tuhanku,beri tangguhlah aku sampai hari dimana mereka dibangkitkan.”(QS.Shaad:79)
“Demi kekuasaan-Mu aku akan menyesatkan mereka semuanya.”(QS.Shaad:82)

Dalam sebuah literatur jawa jaman dahulu disebutkan bahwa wujud iblis yang menggoda nabi Adam dan Siti Hawa untuk memakan buah quldi yang berakibat keluar dari surga adalah berbentuk ular api.
Allah SWT berfirman:”Sesungguhnya ia(iblis)dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.”(QS.Al-A’raf:27)
Lalu dimana tempat tinggal iblis yang sebenarnya?Mari kita kaji bersama-sama.
Menurut sebuah hadist yang diriwayatkan dari Anas Bin Malik ra:
Iblis telah bertanya kepada Allah SWT:”Wahai,Tuhanku!,engkau telah memberikan anak Adam tempat kediaman untuk berteduh dan berdzikir kepada-Mu,oleh karena itu tunjukkanlah padaku tempat kediamanku..!
Firman Allah SWT:”tempat kediamanmu adalah didalam tandas!”

Tandas adalah tempat gelap dan kotor yang letaknya diantara dua lubang najis yaitu kemaluan dan dubur.Ada yang menafsirkan sebagai kamar mandi atau wc.

Spoiler for letak awalnya:


Dalam ajaran Islam dijelaskan bahwa ada jin yang memakan uap kotoran manusia.Saya mengira bahwa jin dalam diri manusia tersebut adalah juga iblis yang bertugas menggoda dan menyesatkan keturunan nabi Adam,karena diciptakan dari api.Saya berprasangka bahwa iblis yang menggoda keturunan nabi Adam itu juga sama dengan iblis yang menggoda nabi Adam dan Siti Hawa untuk memakan buah quldi diawal sejarah manusia.Berwujud ular dan dari padanya tercipta tulang punggung yang lebih kita kenal dengan nama ‘ula-ula’ dalam bahasa jawa berarti ular karena bentuk tulang punggung manusia menyerupai ular.Jadi jelaslah sudah bahwa jin/iblis itu bersemayam didalam diri setiap manusia.Seperti juga disabdakan nabi Muhammad SAW,beliau pun mengatakan bahwa dalam dirinya terdapat juga makhluk jin/iblis ini.Hanya saja beliau telah menaklukkannya,sehingga tidak bisa mengganggu dalam beribadah dan menyembah Allah SWT.Dalam keyakinan agama lain disebut sebagai kundalini yang bersemayam didalam tulang ekor.

setelah ular ini bangkit dan keluar secara gaib akan digantikan oleh dua ekor ular yang menyusup dari ubun-ubun masuk kedalam tulang ekor tanpa diketahui oleh para praktisi reiki kundalini.Saya memohon petunjuk pada Allah SWT waktu itu.Dari atas langit meluncur cepat dua ekor ular berwarna hitam,tetapi saya menolaknya dengan do’a yang telah saya ajarkan dilevel satu.

untuk menghilangkan makhluk yang berada didalam tulang ekor tersebut naik keatas kepala dan menghilang secara gaib dilevel satu hanya perlu waktu minimal 7 hari tanpa bantuan pelatih atau master.

Spoiler for menghilang secara gaib:


Kemudian menolak kehadiran dari makhluk jenis apa pun yang mencoba menyusup kedalam tubuh melalui do’a yang diwariskan nabi Muhammad SAW.Sehingga energi yang didapatkan menjadi benar-benar murni kekuatan ilahiah yang diberikan Allah SWT kepada manusia,tanpa campur tangan makhluk lain.Karena dalam setiap diri manusia itu terdapat energi Haq(kebenaran)masing-masing dari Tuhan-Nya,dengan kapasitas yang berbeda-beda sebagai makhluk paling sempurna di alam semesta.Berbeda pendapat dan keyakinan itu adalah sebuah anugerah,karena dari perbedaan – perbedaan itu merupakan ujian terhadap keyakinan hingga menemukan titik keyakinan yang sebenarnya(haqul yakin).Benar bagi diriku belum tentu benar bagi dirimu,namun kebenaran sejati adalah hak mutlak Allah SWT yang akan kita pertanggung jawabkan masing-masing.

Bagaimana jika ular ini tidak bisa dikeluarkan dg sempurna,misal hanya sampai punggung atau kepala?Seperti penjelasan saya atas pertanyaan rekan2,rileks jangan dipaksakan.Biarkan keluar dengan dibantu do'a tersebut atau anda bisa melakukan visualisasi mendorong keatas sehingga terbuang dg sempurna.Setelah keluar pagari diri dengan lam jalalah dan selalu berdo'a agar tidak ada gangguan lagi.

Jika belum berhasil keluar bisa sakit kepala,pusing dan susah tidur,pegal pada daerah punggung,leher dimana dia belum 100% dikeluarkan.Cara mengatasinya adalah:

Duduk rileks dengan pernafasan biasa(tnp tahan nafas),baca affirmasi/do'a terus menerus.Pernafasan ini adl menutup lubang hidung kanan dan bernafas pakai lubang hidung kiri selama 5 menit.Kemudian dibalik menutup lubang hidung kiri dan bernafas pakai lubang hidung kanan selama 5 menit.

Pernafasan ini akan membantu memulihkan cidera akibat belum berhasil mengeluarkan makhluk tsb.

Demikian penjelasan saya semoga dapat membantu seperlunya.

Selasa, 23 November 2010

Tasawuf Kok meninggalkan Syari'at ?

Aqidah Islam merupakan aqidah yang sangat jelas membedakan antara dua hal, yaitu dlahir dan batin. Maksudnya adalah antara syari’at (yang merupakan pintu yang harus dimasuki oleh semua orang) dan hakikat (yang hanya bisa dicapai oleh mereka yang terpilih). Pemisahan kedua hal ini bukanlah pemisahan yang dipaksakan, tetapi lebih merupakan sesuatu yang sudah semestinya, karena kesiapan manusia itu berbeda-beda dan sebagian mereka ada yang lebih siap untuk mengetahui hakikat.

Kami sering menemui banyak orang yang mengumpamakan syari’at dan hakikat dengan kulit dan isinya atau dengan lingkaran dan titik pusatnya. Syari’at mencakup aspek i’tiqadi (keyakinan), hukum dan aspek sosial-kemasyarakatan, yang kesemuanya tidak bisa dipisahkan dari Islam itu sendiri. Syari’at adalah pintu pertama yang harus dimasuki oleh orang yang mau menempuh jalan tasawuf. Sedangkan hakikat pada dasarnya adalah pengetahuan atau ma’rifat semata. Namun demikian, anda harus mengetahui bahwa ma’rifat inilah yang membuat syari’at memiliki maknanya yang lebih mendalam. Hakikat memberi nilai tambah bagi eksistensi syari’at. Sebenarnya, hakikat – meskipun tidak disadari oleh kebanyakan orang mu’min – adalah “titik pusat”, jika kita umpamakan dengan titik tengah lingkaran.

Ilmu Huruf dan Rahasianya

Di nukhilkan di dari kitab Syumusul Anwar, syamsul ma’arif. kitab Syarah Doa Jawsyan Kabir Berikut terceritakan betapa sulitnya beliau mendapatkan do’a ini. “Ketahuilah wahai saudaraku yang membaca dan menghapalkan setiap malaikat asma, maka apabila mati tubuhnya akan terjaga dari kerusakan”…Sesungguhnya ilmu ini penuh dengan keberkahan dan mustajab. Aku mencarinya do’a, teknik dan ijazah ini selama 5 tahun yang akhirnya kudapatkan do’a ini dari seorang Syeikh yang berasal dari Iraq tepatnya di kota Baghdad, kondisi rumah Syeikh ini secara fisik sangatlah dibawah minim namun keikhlasan dan ibadahnya kepaada ALLAH sangatlah luarbiasa, dan banyak sekali mengerjakan pekerjaan Khowariqul ‘Adah (Adat diluar kebiasaan Manusia ) Aku bertemu dengan Syeikh ini setelah aku ber Riyadhoh yang sangat panjang dan membahas didalam masalah ilmu dan berbagai macam ke ajaiban-ajaiban dan ke anehan yang muskyil terjadi.

Selasa, 16 November 2010

Power Energi Ikhlas

Ikhlas adalah parameter tersuci dari kualitas sebuah niat atau motivasi yg melandasi suatu perbuatan.
Niat adalah buah dari hasrat & keinginan.
Hasrat adalah buah dari gerak nafsu.
Jadi.. Ikhlas hanya bisa terjadi jika nafsu kita suci & bersih dari segala kotoran (NAFSUL MUTHMAINNAH).

Oleh itu maka sembahlah kamu akan Allah dengan mengikhlaskan ibadat kepada-Nya (dan menjauhi bawaan syirik), sekalipun orang-orang kafir tidak menyukai (amalan yang demikian). ( Ayat 14 : Surah al-Mu’min )


Katakanlah: “Tuhanku menyuruh berlaku adil (pada segala perkara), dan (menyuruh supaya kamu) hadapkan muka (dan hati) kamu (kepada Allah) dengan betul pada tiap-tiap kali mengerjakan sembahyang, dan beribadatlah dengan mengikhlaskan amal agama kepada-Nya semata-mata; (kerana) sebagaimana Ia telah menjadikan kamu pada mulanya, (demikian pula) kamu akan kembali (kepada-Nya)”. ( Ayat 29 : Surah al-A’raaf )

Makna Ikhlas
Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor. Maka orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal.

Sedangkan secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan niatnya dari kotoran yang merusak.

Kedudukan Ikhlas

Ikhlas adalah buah dan intisari dari iman. Seorang tidak dianggap beragama dengan benar jika tidak ikhlas.

Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Al-An’am: 162).


Surat Al-Bayyinah ayat 5 menyatakan, “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus.” Rasulullah saw. bersabda, “Ikhlaslah dalam beragama; cukup bagimu amal yang sedikit.”


Tatkala Jibril bertanya tentang ihsan, Rasul saw. berkata, “Engkau beribadah kepada Allah seolah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah melihatmu.”

Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha-Nya.”

Fudhail bin Iyadh memahami kata ihsan dalam firman Allah surat Al-Mulk ayat 2 yang berbunyi, “Liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amala, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya” dengan makna akhlasahu (yang paling ikhlas) dan ashwabahu (yang paling benar). Katanya, “Sesungguhnya jika amal dilakukan dengan ikhlas tetapi tidak benar, maka tidak diterima. Dan jika amal itu benar tetapi tidak ikhlas, juga tidak diterima. Sehingga, amal itu harus ikhlas dan benar. Ikhlas jika dilakukan karena Allah Azza wa Jalla dan benar jika dilakukan sesuai sunnah.” Pendapat Fudhail ini disandarkan pada firman Allah swt. di surat Al-Kahfi ayat 110.

Imam Syafi’i pernah memberi nasihat kepada seorang temannya, “Wahai Abu Musa, jika engkau berijtihad dengan sebenar-benar kesungguhan untuk membuat seluruh manusia ridha (suka), maka itu tidak akan terjadi. Jika demikian, maka ikhlaskan amalmu dan niatmu karena Allah Azza wa Jalla.”

Energi Ikhlas

1. Berkahnya Amal, Ikhlas menjadi Faktor kali yang melipatgandakan nilai dari sebuah amal.

Saudaraku yang semoga dicintai oleh Allah, sesungguhnya yang diwajibkan dalam amal perbuatan kita bukanlah banyaknya amal namun tanpa keikhlasan. Amal yang dinilai kecil di mata manusia, apabila kita melakukannya ikhlas karena Allah, maka Allah akan menerima dan melipat gandakan pahala dari amal perbuatan tersebut.

Abdullah bin Mubarak berkata "Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar karena niat, dan betapa banyak pula amal yang besar menjadi kecil hanya karena niat".

Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam bersabda : "Seorang laki-laki melihat dahan pohon di tengah jalan, ia berkata : demi Allah aku akan singkirkan dahan pohon ini agar tidak mengganggu kaum muslimin, Maka ia pun masuk surga karenanya" (HR Muslim).

Lihatlah saudaraku, betapa kecilnya amalan yang dia lakukan, namun hal itu sudah cukup bagi dia untuk masuk surga karenanya.

Dalam hadits lain Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam bersabda : "Dahulu ada seekor anjing yang berputar-putar mengelilingi sumur, anjing tersebut hampir-hampir mati karena kehausan, kemudian hal tersebut dilihat oleh salah seorang pelacur dari bani israil, ia pun mengisi sepatunya dengan air dari sumur dan memberikan minum kepada anjing tersebut, maka Allah pun mengampuni dosanya " (HR Bukhari Muslim). Subhanallah, seorang pelacur diampuni dosanya oleh Allah hanya karena memberi minum seekor anjing, betapa remeh perbuatannya di mata manusia, namun dengan hal itu Allah mengampuni dosa-dosanya. Maka bagaimanakah pula apabila seandainya yang dia tolong adalah seorang muslim ?.

Dan sebaliknya, wahai saudaraku, amal perbuatan yang besar nilainya, seandainya dilakukan tidak ikhlas, maka hal itu tidak akan berfaedah baginya.

Dalam sebuah hadits dari Abu Umamah Al Bahili , dia berkata : seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan bertanya : wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang seseorang yang berperang untuk mendapatkan pahala dan agar dia disebut-sebut oleh orang lain, maka Rasulullah pun menjawab : Dia tidak mendapatkan apa-apa. Orang itu pun mengulangi pertanyaannya tiga kali, Rasulullah pun menjawab : Dia tidak mendapatkan apa-apa. Kemudian beliau berkata : Sesungguhnya Allah tidak akan menerima suatu amalan kecuali apabila amalan itu dilakukan ikhlas karenanya" (Hadits Shohih Riwayat Abu Daud dan Nasai). Dalam hadits ini dijelaskan bahwa seseorang yang dia berjihad, suatu amalan yang sangat besar nilainya, namun dia tidak ikhlas dalam amal perbuatannya tersebut, maka dia pun tidak mendapatkan balasan apa-apa.

2. Benteng dan Perisai Diri dari serangan Energi Negatif dari Luar Diri

Seseorang yang telah beramal ikhlas karena Allah (di samping amal tersebut harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah), maka keikhlasannya tersebut akan mampu mencegah setan untuk menguasai dan menyesatkannya. Allah berfirman tentang perkataan Iblis laknatullah alaihi yang artinya :

"Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, Kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka" (Shod : 82-83).

Banyak orang yang mencari solusi untuk persoalan perisai diri ini. Bahkan terkadang menghabiskan biaya yang tidak kecil, ribuan hingga ratusan juta rupiah. Padahal seandainya mereka mau mengolah Qalbu mereka agar senantiasa menghadap kepada Allah, serta mensucikan qalbunya dari segala noda. Dengan jalan senantiasa berdzikrullah, maka kejernihan hati dan keikhlasan ini akan tumbuh di dalam hatinya. Sehingga secara otomatis segala energi jahat tak akan ada yang bisa menempel padanya.

Energi Jahat adalah balatentara iblis dan syetan, mereka hanya bisa mengganggu kita bila kondisi batiniah kita juga kotor. Bagaikan lalat yang hinggap di atas kotoran. Namun bila bathin kita bersih, maka kotoranpun akan enggan menempel ke dalam bathin kita. Apalagi bila sering-sering dibersihkan dengan Dzikir.

3. Benteng dan Perisai Diri dari serangan Energi Negatif Yang Tumbuh Dari Kelemahan Diri

Orang yang ikhlas akan Allah jaga dari perbuatan maksiat dan kejelekan, sebagaimana Allah berfirman tentang Nabi Yusuf yang artinya

"Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang ikhlas. " ( Yusuf : 24).

Pada ayat ini Allah mengisahkan tentang penjagaan Allah terhadap Nabi Yusuf sehingga beliau terhindar dari perbuatan keji, padahal faktor-faktor yang mendorong beliau untuk melakukan perbuatan tersebut sangatlah kuat. Akan tetapi karena Nabi Yusuf termasuk orang-orang yang ikhlas, maka Allah pun menjaganya dari perbuatan maksiat. Oleh karena itu wahai saudaraku, apabila kita sering dan berulang kali terjatuh dalam perbuatan kemaksiatan, ketahuilah sesungguhnya hal tersebut diakibatkan minim atau bahkan tidak adanya keikhlasan di dalam diri kita, maka instropeksi diri dan perbaikilah niat kita selama ini, semoga Allah menjaga kita dari segala kemaksiatan dan menjadikan kita termasuk orang-orang yang ikhlas.

Amin ya Robbal alamin.

Rabu, 10 November 2010

Wasiat Nabi Khidir as Kepada Nabi Musa as

Pesan yang Pertama
Ketika Nabi Khidir hendak berpisah dengan Nabi Musa, dia (Musa) berkata, “Berilah aku wasiat”. Jawab Nabi Khidir :
  1. Wahai Musa, jadilah kamu orang yang berguna bagi orang lain.
  2. Janganlah sekali-kali kamu menjadi orang yang hanya menimbulkan kecemasan diantara mereka sehingga kamu dibenci mereka.
  3. Jadilah kamu orang yang senantiasa menampakkan wajah ceria dan janganlah sampai mengerutkan dahimu kepada mereka.
  4. Janganlah kamu keras kepala atau bekerja tanpa tujuan.
  5. Apabila kamu mencela seseorang hanya karena kekeliruannya saja, kemudian tangisi dosa-dosamu, wahai Ibnu Imron! (Al Bidayah Wan Nihayah juz I hal. 329 dan Ihya’ Ulumuddin juz IV hal. 56).

Selasa, 09 November 2010

Ulasan Kitab Sirr al-Asrar Syekh Abdul Qadir al-Jailani

Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam
Dan, menjelang fajar mereka mohon ampunan
Allah memandu kepada cahaya-Nya
Siapa yang Dia kehendaki

Demikian salah satu bait-bait syair yang terdapat dalam kitab Sirr al-Asrar wa Muzhhir al-Anwar fi ma Yahtaju Ilayhi al-Abrar (Rahasia dari Segala Rahasia Kehidupan) karya Syekh Abdul Qadir al-Jailani, seorang sufi terkemuka.

Kitab ini menjelaskan tentang dasar-dasar ajaran Islam, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji, berdasarkan sudut pandang sufistik (tasawuf). Di dalamnya, terdapat 24 bab yang didasarkan pada 24 huruf dalam kalimat syahadat (Asyhadu an laa Ilaaha Illa Allah wa Asyahadu annaa Muhammad Rasulullah) dan 24 jam dalam sehari semalam.

Kitab yang ditulis Syekh Abdul Qadir al-Jailani (ada pula yang menulisnya dengan Al-Jilani) ini dianggap sebagai jembatan yang mengantarkan pada tiga karyanya yang terkenal, yaitu Al-Ghunyah li Thalibi Thariq al-Haqq (Bekal para Pencari Kebenaran), Al-Fath al-Rabbani wa al-Faydh al-Rahmani (Menyelami Samudra Hikmah), dan Futuh al-Ghayb (Penyingkapan Kegaiban).

Adapun metode pengajaran dan penyampaian yang digunakannya dalam kitab tersebut adalah metode bayani (penjelasan), yakni dengan menggunakan kata-kata yang tepat, ungkapan yang mudah, seimbang, dan jauh dari keruwetan.

Contohnya, ketika memberikan pengertian tentang iman, ia berkata, ''Kami yakin bahwa keimanan adalah pengucapan dengan lisan, pembenaran dengan hati, dan pelaksanaan dengan anggota badan. Bertambah dengan ketaatan, berkurang dengan kemaksiatan, menguat dengan ilmu, melemah dengan kebodohan, dan timbul karena adanya taufik.''

24 Rahasia
Sesuai dengan namanya, yaitu Sirr al-Asrar (Rahasia dari Segala Rahasia Kehidupan), setidaknya terdapat 24 macam rahasia yang diungkapkan Abdul Qadir al-Jailani dalam kitab ini.

Pertama, pembahasan ini dimulai dengan keberadaan manusia yang dilihat dari sudut pandang jiwa dan raga. Secara umum, manusia mempunyai ciri-ciri fisik yang hampir sama. Tapi, dari sisi jiwa, setiap orang berbeda-beda. Karena itu, perlu penjelasan yang lebih khusus, yakni sebuah kaidah tentang jalan menapaki satu tingkatan ke tingkatan lainnya, untuk mencapai alam ilmu, sebagai tingkatan tertinggi.

Ia mendasarkan hal tersebut pada sebuah hadis, ''Ada satu tingkatan yang di dalamnya semua dan segala sesuatu dihimpun, yaitu makrifat ilmu.'' Kemudian, ia memperkuat argumentasinya dengan beberapa hadis lain. ''Tafakur sesaat lebih utama daripada ibadah setahun.'' Atau, ''Sesaat tafakur lebih utama daripada ibadah seribu tahun.''

Kedua, ia mengatakan bahwa jalan pertama menuju kesempurnaan adalah tobat. Seperti disebutkan dalam Alquran, ''Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.'' (QS al-Baqarah [2]: 222).

Lalu, diperkuat dan diperjelas lagi dengan ayat lain. ''Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman, dan mengerjakan amal saleh; Maka itu, kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS al-Furqan [25]: 70).

Ketiga, tentang zakat dan sedekah. Syekh Abdul Qadir al-Jailani mengatakan bahwa segala sesuatu yang diberikan sebagai zakat, akan melalui tangan Allah sebelum sampai kepada kaum fakir. Karena itu, tujuan zakat tidak semata-mata untuk membantu kaum fakir, karena Allah Maha Mengetahui semua kebutuhan, termasuk kebutuhan kaum fakir.

Menurut Abdul Qadir, tujuan zakat sejatinya adalah agar niat seorang yang berzakat diterima oleh Allah. Ia mengutip firman Allah SWT, ''Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan, apa saja yang kamu nafkahkan. Maka, sesungguhnya Allah mengetahuinya.'' (QS Ali Imran [3]: 62).

Keempat, Syekh Abdul Qadir membagi puasa menjadi dua, puasa lahir dan puasa batin. Puasa lahir dibatasi oleh waktu, dengan menjauhi makan, minum, dan hubungan seks, dari fajar hingga tenggelam matahari. Sedangkan puasa batin dijalani selama-lamanya, selama hidup di dunia hingga kehidupan di akhirat, dengan menjaga semua indra dan pikiran dari segala yang diharamkan. Inilah puasa yang sejati.

Ia mengutip hadis, ''Bagi orang yang berpuasa, ada dua kegembiraan. Satu kegembiraan saat berbuka dan kegembiraan lainnya saat ia melihat Allah (makrifat).''

Syekh Abdul Qadir yang juga dijuluki sebagai 'Penghulu Para Auliya' ini mengupas tentang aspek lahir dan batin dari shalat dan ibadah haji. Memberi panduan zikir, wirid, dan berkhalwat. Menyingkap hakikat kebahagiaan, penderitaan, dan penyucian jiwa. Menganjurkan perang melawan hawa nafsu dan melihat hakikat Ilahi, hingga meraih maqam penyaksian (musyahadah).

Syekh Abdul Qadir al-Jailani telah menggambarkan secara lengkap tentang tasawuf yang memadukan antara ilmu syariat, yang didasarkaan pada Alquran dan sunah melalui penerapan praktis dengan keharusan untuk menghayati hakikat serta manfaat dari diterapkannya syariat.

Jadi, tasawuf yang dirumuskannya jauh dari paham-paham yang mengatakan bahwa setelah seseorang mencapai tingkat hakikat, sudah tidak dibutuhkan lagi syariat.

Dengan kata lain, kajian ini mengajak setiap Mukmin untuk berpindah dari iman yang baru sampai pada batasan rasio dan teori (iman aqli), kepada iman yang sudah sampai pada tahapan penghayatan dan pendalaman (iman dzauq). Dan, dari kesadaran hati akan perbuatan dan sifat-sifat Allah (maqam fana) kepada pemahaman rohani akan zat-Nya (maqam baqa').

Dengan demikian, seorang Mukmin akan meraih hakikat kelembutan, mencapai keikhlasan, dan menghampiri Sang Kekasih Yang Mahasuci. Inilah rahasia dari segala rahasia kehidupan, yang baru diketahui sebagian rahasianya oleh Barat, dengan terbitnya buku The Secret yang fenomenal itu.

Kalau tidak boleh dibilang terpengaruh, spiritualitas di Barat sebenarnya jauh tertinggal dengan spiritualitas di dunia Islam, karena kitab Sirr al-Asrar dikarang jauh sebelum Barat mengungkapnya.

Sirrul Assrar-Syeikh Abdul Qadir Jailani (1-2)

PENGANTAR
(Petikan surat Syeikh Abdul Qadir al-Jilani)
Sahabat-sahabatku yang dikasihi. Hati kamu adalah seumpama cermin yang berkilat. Kamu mesti membersihkannya daripada debu dan kekotoran yang menutupinya. Cermin hati kamu itu telah ditakdirkan untuk memancarkan cahaya rahsia-rahsia Ilahi.

Bila cahaya dari “ Allah adalah cahaya bagi semua langit dan bumi… ” mula menyinari ruang hati kamu, lampu hati kamu akan menyala. Lampu hati itu “berada di dalam kaca, kaca itu sifatnya seumpama bintang berkilau-kilauan terang benderang…”

Kemudian kepada hati itu anak panah penemuan-penemuan suci akan hinggap. Anak panah kilat akan mengeluarkan daripada awan petir maksud “bukan dari timur atau barat, dinyalakan dari pohon zaitun yang diberkati…” dan memancarkan cahaya ke atas pokok penemuan, sangat tulen, sangat lutsinar sehingga ia “memancarkan cahaya walaupun tidak disentuh oleh api”.

Kemudian lampu makrifat (hikmah kebijaksanaan) akan menyala sendiri. Mana mungkin ia tidak menyala sedangkan cahaya rahsia Allah menyinarinya?

Sekiranya cahaya rahasia Ilahi bersinar ke atasnya, langit malam kepada rahsia-rahsia akan menjadi terang oleh ribuan bintang-bintang “…dan berpandukan bintang-bintang (kamu) temui jalan (kamu)…” . Bukanlah bintang yang memandu kita tetapi cahaya Ilahi. Lantaran Allah “…menghiaskan langit rendah dengan keindahan bintang-bintang”. Sekiranya lampu rahsia-rahsia Ilahi dinyalakan di dalam diri batin kamu yang lain akan datang secara sekaligus atau beransur-ansur.

Sebahagiannya kamu telah ketahui sebahagian yang lain akan kami beritahu di sini. Baca, dengar, cuba fahamkan. Langit ketidaksedaran (kelalaian) yang gelap akan dinyalakan oleh kehadiran Ilahi dan kedamaian serta keindahan bulan purnama yang akan naik dari ufuk langit memancarkan “cahaya di atas cahaya” berterusan meninggi di langit, melepasi peringkat yang ditentukan sebagaimana yang Allah telah tentukan bagi kerajaan-Nya, sehingga ia bersinar penuh kemuliaan di tengah-tengah langit, menghambat kegelapan kelalaian. “(Aku bersumpah) demi malam apabila ia senyap sepi…dengan cuaca pagi yang cemerlang…” malam ketidaksedaran kamu akan melihat terangnya hari siang. Kemudian kamu akan menghirup air wangi kenangan dan “bertaubat di awal pagi” terhadap ketidaksedaran (kelalaian) dan menyesali umur kamu yang dihabiskan di dalam lena. Kamu akan mendengar nyanyian burung bulbul di pagi hari dan kamu akan mendengarnya berkata:

Mereka tidur sedikit sahaja di malam hari dan pada awal pagi mereka memohon keampunan Allah Allah bimbangkan kepada cahaya-Nya sesiapa yang Dia kehendaki.

Kemudian kamu akan melihat di ufuk langit peraturan Ilahi akan matahari ilmu batin mula terbit. Ia adalah matahari kamu sendiri, Lantaran kamu adalah “yang Allah beri petunjuk” dan kamu “berada pada jalan yang benar” dan bukan “mereka yang Dia tinggalkan di dalam kesesatan”. Dan kamu akan memahami rahsia:
Tidak diizinkan matahari mengejar bulan dan tidak pula malam mendahului siang. Tiap sesuatu berjalan pada landasan (masing-masing).

Akhirnya ikatan akan terurai selaras dengan “perumpamaan yang Allah adakan untuk insan dan Allah mengetahui tiap sesuatu”, dan tabir-tabir akan terangkat dan kulit akan pecah, mendedahkan yang seni di bawah pada yang kasar. Kebenaran akan membuka tutupan mukanya.

Semua ini akan bermula bila cermin hati kamu dipersucikan. Cahaya rahsia-rahsia Ilahi akan memancar Padanya jika kamu berhajat dan bermohon kepada-Nya, daripada-Nya, dengan-Nya.

PENGENALAN
Segala puji dan puja untuk Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang . Dia yang mengumpul segala pengetahuan di dalam Zat-Nya dan Dia jualah Pencipta segala pengetahuan dengan keabadian. Segala kewujudan bersumberkan Wujud-Nya. Segala puji bagi Allah lantaran

Dia menghantarkan Quran yang mulia yang mengandungi di dalamnya sebab-sebab ia diturunkan iaitu untuk memperingatkan manusia tentang Allah. Dihantarkan-Nya kepada pembimbing yang memandu manusia pada jalan yang benar dengan yang paling Perkasa di antara agama-agama. Selawat dan salam ke atas Nabi Muhammad s.a.w yang tidak diajar oleh makhluk tetapi diajar oleh-Nya sendiri. Baginda s.a.w adalah nabi-Nya yang terakhir, penyambung terakhir pada rantaian kenabian yang diutus kepada dunia yang sedang hanyut di dalam huru hara, yang paling mulia di kalangan nabi-nabi-Nya, dimuliakan dengan kitab suci yang paling suci dan paling mulia. Keturunan baginda s.a.w adalah pembimbing bagi orang-orang yang mencari. Sahabat-sahabat baginda s.a.w adalah pilihan dari kalangan orang yang baik-baik dan murah hati. Semoga kesejahteraan dan keberkatan yang melimpah-limpah dikurniakan kepada ruh-ruh mereka.

Tentu sekali yang paling berharga di antara yang berharga, paling tinggi, permata yang tidak ternilai, barang perniagaan yang paling menguntungkan manusia, adalah ilmu pengetahuan. Hanya dengan hikmah kebijaksanaan kita boleh mencapai keesaan Allah, Tuhan sekalian alam. Hanya dengan hikmah kebijaksanaan kita boleh mengikuti rasul-rasul-Nya dan nabi-nabi-Nya.

Orang yang berpengetahuan, yang bijaksana, adalah hamba-hamba Allah yang tulen yang Dia pilih untuk menerima perutusan Ilahi. Dia lebihkan mereka daripada yang lain semata-mata dengan kebaikan rahmat-Nya yang Dia curahkan kepada mereka. Mereka adalah pewaris nabi-nabi, pembantu-pembantu mereka, yang dipilih oleh rasul-rasul-Nya untuk menjadi khalifah kepada sekalian manusia. Mereka berhubungan dengan nabi-nabi dengan perasaan yang amat seni dan kebijaksanaan yang sangat tinggi.

Allah Yang Maha Tinggi memuji orang-orang yang memiliki hikmah kebijaksanaan:
“Kemudian Kami wariskan Kitab itu kepada mereka yang Kami pilih daripada hamba-hamba Kami, tetapi sebahagian daripada mereka menganiayai diri mereka sendiri, dan sebahagian daripada mereka cermat, dan sebahagian daripada mereka ke hadapan dalam kebajikan-kebajikan dengan izin Allah, yang demikian adalah kurniaan yang besar”. ( Surah Fatir, ayat 32).

Nabi Muhammad s.a.w bersabda, “Pemegang hikmah kebijaksanaan adalah pewaris nabi-nabi. Penduduk langit mengasihi mereka dan di atas muka bumi ini ikan-ikan di laut bertasbih untuk mereka hingga kepada hari kiamat”.

Dalam ayat lain Allah Yang Maha Tinggi berfirman:
“Tidak takut kepada Allah daripada hamba-hamba-Nya melainkan orang-orang yang berilmu Pengetahuan” (Surah Fatir, ayat 28).

Nabi Muhammad s.a.w bersabda, “Pada hari pembalasan, Allah akan mengumpulkan sekalian manusia, kemudian mengasingkan yang berilmu di antara mereka dan berkata kepada mereka: ‘Wahai orang-orang yang berilmu. Aku kurniakan kepada kamu ilmu-Ku kerana Aku mengenali kamu. Tidak aku kurniakan hikmah kebijaksanaan kepada kamu untuk Aku hukumkan kamu pada hari ini. Masuklah ke dalam syurga-syurga-Ku. Aku telah ampunkan kamu' ”.

Segala puji milik Allah, Tuhan sekalian alam lantaran Dia kurniakan makam yang tinggi kepada hamba-hamba-Nya yang taat dan memelihara mereka daripada dosa dan menyelamatkan mereka daripada diseksa. Dia berkati ahlul hikmah dengan menghampiri mereka.

Sebahagian daripada murid-murid kami meminta supaya kami sediakan sebuah buku yang memadai buat mereka. Sesuai dengan permintaan dan keperluan mereka kami siapkan buku yang ringkas ini Semoga ia dapat mengubati dan memuaskan mereka serta yang lain juga. Kami namakan buku ini “ Sirr al-asrar fi ma yahtaju Ilahi al-abrar ” atau “rahasia dalam rahasia-rahasia yang Kebenarannya sangat diperlukan”. Dalam pekerjaan ini kenyataan di dalam kepercayaan dan perjalanan kami dibukakan. Setiap orang memerlukannya.
Dalam menyampaikan hasil kerja ini kami bahagikannya kepada 24 bab kerana terdapat 24 huruf di dalam pengakuan suci “La ilaha illah Llah, Muhammadun rasulu Llah” dan juga terdapat 24 jam dalam satu hari.